Sabtu, 09 Januari 2010

Kangen Anak dan Istri, Telpon Saja (Membahas Layanan Seluler GSM di New Zealand)

Pagiku cerahku, matahari bersinar...
Kugendong tas merahku, di pundak...
Selamat pagi semua, kunantikan dirimu...
Di depan kelasmu, menantikan kami...

Guruku tersayang, guru tercinta...
Tanpa dirimu, apa jadinya aku...
Tak bisa baca tulis, mengerti banyak hal...
Guruku terima kasihku... dst

Hayooo, siapa yang tau lagu ini? Sound track Laskar Pelangi yang dinyanyikan para peserta AFI berjudul Terima Kasih Guruku ini mengalun merdu di hape saya. Berarti istri saya mengirimkan SMS dari Indonesia.

"Aslmwrwb.Sayang lg apa?Masih bobo yah?Dedek Kheira lagi rewel,ga tahu knp.Dia mau bilang kangen ama ayah.Dedek Kheira titip peluk dan cium sayang buat ayah.Love you..."

Sender:
Aa Anny
+628571xxxxxxxx
Received:
20:24:57
03-01-2010

Komunikasi selalu mengalami perubahan ke arah yang lebih baik dari waktu ke waktu, itulah yang saya rasakan. Kalau pada jaman saya STM dulu masih surat-suratan, maka kuliah sudah mulai menggunakan email dan hape.

Begitu juga dengan komunikasi antara New Zealand dan Indonesia. Pada awal-awal di sini saya menggunakan Vodafone untuk menjalin komunikasi dengan keluarga di Indonesia karena pada saat itu memang masih belum ada operator lain untuk GSM. Kalaupun CDMA hanya ada Telecom.

Begitu ada Two Degrees dilaunching, maka saya pun beralih ke operator baru ini karena tarif telepon dan SMS yang jauh lebih murah. Tarif SMS Vodafone ke luar negeri adalah 25 cents, kalau Two Degrees 9 cents, kalau lokal Vodafone 20 cents, Two Degrees tetap 9 cents (tapi dapat 100 SMS gratis tiap bulan ke semua operator di New Zealand, jadi yang 9 cents baru berlaku kalau 100 SMS gratisnya sudah habis).

Tarif telepon pun sangat berbeda jauh, Two Degress menawarkan 22 cents/menit untuk telpon sedangkan Vodafone saya tidak tahu berapa persisnya, tapi untuk $10 hanya bisa telpon sekitar 3-5 menit. Untuk saat ini, saya tidak begitu khawatir jika harus menelpon ke Indonesia dengan operator baru ini. Suaranya jernih, tak ada delay time yang sangat panjang seperti di Telephone Card yang ditawarkan Vodafone.

Keunggulan Vodafone untuk saat ini adalah banyaknya tersedia 3G Access, Telephone Card semacam Super Buss Asia, V-Card dan masih banyak lagi yang menawarkan $10 bisa menelpon sekitar 75 menitan. Tapi masalah kualitas suaranya? Sangat buruk sekali dan biasanya kalau menelpon harus seperti orang bertengkar. Delay timenya terasa sangat mengganggu sekali. Sungguh tidak nyaman.

Harga perdana SIM Card masing-masing operator ini juga berbeda sangat jauh. Kalau harga SIM Card Vodafone baru $35 maka untuk Two Degrees ada beberapa pilihan dari yang $2, $20 dan $30. Akhirnya saya pilih yang $2.

Keunggulan Two Degrees menurut saya adalah kualitas pelayanan yang cukup baik, tarif yang murah memberikan wacana baru untuk competitor lain dan kemudahan untuk swap over ke nomor lama kita.

Jadi begini, saya punya nomor Vodafone dimana kebanyakan teman-teman saya mengenal nomor ini. Maka Two Degrees memberikan fasilitas swap over untuk mereplace nomer lama kita tersebut menjadi pelanggannya. Artinya kita memiliki nomor yang sama, tapi berubah operator yang semula nomor itu milik Vodafone akhirnya menjadi milik Two Degrees.

Prosesnya pun cukup singkat, kurang dari satu hari melalui pendaftaran telepon atau online. Dari berita terakhir kemarin, sejak 4 bulan launching, Two Degress telah mengganti sekitar 27.000 nomor Vodafone menjadi Two Degrees. Sebuah angka yang cukup besar dengan penduduk hanya 4,3 juta jiwa dalam satu negara.

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Blogger templates 'Sunshine' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP